11.8.11

Hati-hati ah kalau bicara....

Kenapa ya, kalau suami istri sudah menikah lama dan masih belum punya anak...kebanyakan orang beranggapan si istrinyalah yang bermasalah?
Hal ini aku alami sendiri. Hampir semua orang yang tau, beranggapan begitu. Salah satunya aku dengar sendiri dari seorang ustad yang aku temui akhir bulan lalu. Saat itu, aku menemani suamiku. Setelah ngobrol ngalor ngidul, sang ustad bertanya pada suamiku, "Anak sudah berapa, Pak?"
"Belum ada, Pak Ustad," kata suamiku
"Sudah berapa tahun menikah?"
"Hampir 11 tahun, Pak."
"Lama juga ya, Pak."
Dan pembicaraan mulai menjurus ke arah pembicaraan antar lelaki....nyerempet2 soal istri selanjutnya...wkwkwk...aku mulai nyengir. Salah satu 'becandaan' yang aku masih ingat banget itu: "Wah...seandainya Ibu ikhlas aja, Bu....Ibu langsung masuk surga tu, Bu. Gak usah khawatir saat lewat jembatan sirotol mustaqim, dijamin selamat deh nyebrangnya..asal Ibu ikhlas tentunya."
Cekakak....aku cuma senyum ajah
"Soalnya bukan apa2, Pak, Bu....kalau seandainya kita tidak punya keturunan, nanti siapa yang akan mendoakan kita kalau kita sudah tidak ada?" begitu lanjut sang ustad. "Kan cuma anak2 yang soleh yang doanya didengar oleh Allah."

Betul sih, Pak, dalam hati aku berkata, cuma taukah dikau pa ustad...bahwa yang bermasalah sehingga kami belum bisa punya keturunan itu adalah suamiku?
Wkwkwkwk...seandainya perkataan itu aku balikin ke para laki-laki.
Bisakah para suami yang punya masalah untuk punya keturunan mengikhlaskan sang istri untuk minta cerai sehingga bisa nikah lagi dengan laki2 lain yang bisa kasih keturunan? (Hehehe...soalnya untuk perempuan kan tidak boleh punya suami lebih dari satu orang ya)

Kalau diperhatikan di Indonesia, banyak lelaki yang menikah lagi atau malah menceraikan istrinya yang belum bisa memberikan keturunan kalau si istri tersebut tidak mau dimadu karena suami nikah lagi..dan sang istri harus pasrah menerima kejadian tersebut, demi agar sang suami mempunyai keturunan.

Kalau keadaan itu dibalik....hehehe....banyak orang yang protes dan tidak terima. Bahkan terkadang dari pihak keluarga sendiri pun lebih sering memberikan nasehat ke si istri untuk terus bersabar dan terus berikhtiar untuk berobat!
Sabar...sabar...sabar....hufs......

Tidak ada komentar: