14.1.08

Yogya.....

Dari kemaren mau posting...lupa terus...baru sekarang sempat.

Untuk tutup tahun 2007 kemaren, suamiku dan teman2 berencana touring ke Pantai Pangandaran, tapi berhubung cuaca tidak bersahabat...mereka batal ke Pangandaran malah nambah jarak..ke Yogya!!
Pengumuman sudah di sms ke semua teman2 di Bogor Scorpio Community (BoSC) untuk siapa saja yang mau ikut touring ke Yogya sekalian uji coba motor. Berangkat tanggal 29 Desember balik ke Bogor tanggal 31 Desember 2007 atau 01 Januari 2008, kumpul di Mekar Motor, tempat biasa BoSC ngumpul setiap Sabtu malam.
29 Desember 2007, baru 2 motor yang muncul, suamiku plus aku dan Rian plus Asep temannya. Sampai jam 5 sore ditunggu nggak ada yang muncul lagi, yang ada malah sms minta diundur ke tanggal 30 Desember 2007 karena masih ada acara, kira2 3 motor lagi. Akhirnya diputuskan, 2 motor tetap berangkat sedangkan 3 motor yang akan menyusul ditunggu di Bandung. Cuaca hujan mengiringi perjalanan ke Bandung.
Kami masuk kota Bandung sekitar jam 8 malam. Istirahat makan malam di rumah makan Laksana, di Jalan Soekarno Hatta. Rencana menunggu teman2 di Bandung, diubah ke Ciamis karena sudah ditunggu oleh teman2 Scorpio Ciamis tanggal 29 Des malam. Jadi sesudah makan malam dan mengisi bensin, kira2 jam 21.30 kami melanjutkan perjalanan ke Ciamis. Tiba di alun-alun Ciamis jam 24.30an dengan satu kali istirahat di perjalanan, kami disambut oleh ketua Scorpio Ciamis dan temannya...cuma sayang mereka tinggal berdua karena malam sudah larut sekali dan banyak yang sudah pulang.

Akhirnya kami menginap di Ciamis sambil menunggu teman2. Sampai pagi menjelang, belum ada kabar dari 3 orang yang katanya mau menyusul. Kami coba hubungi, tidak satupun hp mereka yang aktif. Jadi...kami lanjutkan perjalanan.
Kami meninggalkan Ciamis sekitar jam 9 pagi langsung menuju Yogya. Alhamdulillah, cuaca bersahabat dengan kami sehingga kami tidak diguyur hujan.


Setelah istirahat beberapa kali, akhirnya sekitar jam 3 sore tanggal 30 Desember 2007 sampai juga kami di kota Yogyakarta.
Karena menjelang tutup tahun, kota Yogya dipenuhi oleh wisatawan. Akibatnya...kami kesulitan mencari penginapan. Pertama, kami cari di daerah Prawirotama...penuh! Ada kosong tapi kamar mandi luar dan harganya naik 2 kali lipat. Kami coba di Malioboro...lebih menyedihkan lagi! Keluar masuk gang nyusurin penginapan yang biasanya murah...saat itu mahal semua dan penuh!!! Hebat!!!
Kedua teman kami yang kurang mengenal kota Yogya menyerah. Akhirnya kami tinggal di Malioboro sementara aku dan suami keliling lagi cari penginapan. Semua hotel, hostel, losmen, penginapan di dalam kota PENUH!
Kami coba ke arah luar kota sedikit. Setelah keluar masuk entah berapa kali, akhirnya kami menemukan satu penginapan kecil yang bersih di jalan menuju Wates. Walaupun sedikit mahal, mau tidak mau kami ambil karena kami takut kalau kami keliling lagi, kami bakal tidak dapat penginapan.
Sementara misua jemput ke Malioboro, aku istirahat duluan di kamar. Kami sengaja mengambil kamar yang bersebelahan supaya gampang ngumpul.
Nggak berapa lama, misua dan teman2 datang.... istirahat dulu, mandi dulu, baringan dulu... plus siap-siap buat makan malam.

Karena lelah seharian perjalanan naik motor, malam itu kami putuskan untuk ke Malioboro cari makan malam naik becak. Dengan tarif 10 ribu satu kali jalan, kami menggunakan 2 becak.
Satu pengalaman kalau kita pakai becak di Yogya, tukang becaknya ngotot nunggu kita jalan-jalan di Malioboro, jadi pulangnya kita juga harus pakai becak yang sama. Dan juga sepanjang perjalanan dari penginapan ke Malioboro, kita dibawa jalan putar2 ke tempat oleh-oleh yang ada di Yogyakarta bukannya dibawa langsung ke tempat tujuan yang kita mau. Kemaren aku sempat sedikit naik darah juga tuh...habis udah kelaparan malah dibawa putar2 kota, padahal setiap dia mau belok ke tempat lain aku selalu teriak minta langsung ke Malioboro. Huh...sebel! Mana hujan lagi! Tambah laper deh!

Besoknya, kami jalan-jalan ke candi Prambanan dan sempat makan sego pecel alias nasi pecel di pelataran jalan keluar dari candi.



Pulang dari Prambanan kami langsung ke penginapan. Rian n Asep mo bobo siang buat persiapan malam tahun baru, aku n misua berangkat lagi ke Malioboro cari makan siang. Sore, teman misua, Surya, yang kerja di Yogya, datang ke penginapan. Malamnya dia ngajak makan oseng-oseng mercon.
Bingung kan... mercon (petasan) bisa di oseng-oseng. Aku sendiri juga bingung awalnya. Kok bisa???
Ternyata.... oseng-oseng mercon itu nama makanan. Disebut mercon karena pedasnya minta ampun...seperti petasan meledak di mulut katanya. Penasaran, aku pesan satu porsi. Dari 7 orang yang ikut, cuma Surya yang nggak makan mercon karena dia nggak kuat pedas.

Teman2 mau tau oseng-oseng mercon itu seperti apa, kan? Ini ada gambarnya.

Oseng-oseng mercon itu adalah kikil atau kulit kaki sapi yang di oseng-oseng dengan cabai.
Pertama masuk mulut....wuah...terasa pedas...tapi karena aku biasa makan cabe rawit, oseng-oseng itu tidak terlalu pedas untuk lidahku, masih kalah dengan masakan mama di rumah. Tapi buat Asep, oseng-oseng itu langsung bikin dia keringatan seperti habis olahraga.
Selesai makan, tadinya...mau ikutan tahun baru di Malioboro, tapi sayang, jalanan menuju Malioboro sudah ditutup untuk semua kendaraan. Mau putar2 Yogya juga sudah macet, jadi dari pada kecapean dimana-mana macet, kami putuskan untuk pulang ke penginapan. Kalau aku dan suami langsung masuk kamar persiapan karena rencananya besok subuh kembali ke Jawa Barat.
Tepat jam 12 malam, terdengar sayup2 suara kembang api dan mercon juga suara klakson motor dan mobil di jalan (soalnya udah hampir lelap tidurku).
Azan subuh membangunkan aku. Langsung mandi dan siap-siap, bangunin suami, check-out dari penginapan, tepat jam 5 pagi kami berangkat pulang. Selepas dari kota Yogya, oseng-oseng mercon yang kami makan tadi malam mulai bereaksi di perut Rian dan Asep, sehingga beberapa kali kami harus berhenti di pom bensin untuk ke kamar mandi.
Alhamdulillah selama perjalanan di Jawa Tengah kami tidak diguyur hujan, cuaca bersahabat. Tapi begitu sampai di Bandung, jas hujan tidak lepas dari badan kami.
Karena Rian dan Asep tinggal di Cibinong & aku dan suami pulang ke Jakarta, kami putuskan untuk lewat Jonggol sebagai jalan alternatif menghindari macet di puncak. Jalannya sih nggak jauh beda dari jalur puncak, berkelok-kelok dan naik turun, juga ada beberapa yang rusak, tapi perjalanan lancar sampai....di Mekarsari, Cibubur. Ampuuunn deh...macet total. Motor aja susah jalannya, mobil...selamat aja deh, nggak bergerak. Lewat dari Mekarsari, perjalanan kembali lancar. Kami berpisah dengan Rian & Asep di Cibubur. Mereka langsung belok ke Cibinong, kami melanjutkan perjalanan ke T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.

Setelah berhenti sebentar mbungkus makan malam, alhamdulillah, kami tiba dengan selamat di rumah pas bedug magrib.
Alhamdulillah....Terima kasih ya, Allah, sudah diberkahi keselamatan selama dalam perjalanan pergi dan pulang, juga diberi kesehatan selama perjalanan. Amin.

Hari ini 7 tahun yang lalu

14 Januari 2008....
Nggak terasa...udah 7 tahun aku menikah.... Hihi....hebat juga ya... bisa selama 7 tahun hidup bersama orang yang sama, ngadepin segala kelakuannya, sifatnya, kemauannya...pokoknya segalanya tentang dia deh....
Tapi, alhamdulillah, sampai hari ini baik aku maupun suamiku sabar menghadapi satu sama lain dan semoga pernikahan kami langgeng sampai menutup mata nanti, amin.

Happy anniversarry for me and my hubby!!!